Sejarah Singkat Tentang Hari Valentine


SEJARAH SINGKAT VALENTINE
Ada berbagai macam versi yang menceritakan asal muasal terjadinya Valentine’s Day. Konon, berbagai versi cerita itu kebenarannya masih abu-abu. Di bawah ini salah satu versi singkat tentang sejarah hari Valentine.

Nama Valentine berasal dari nama seorang santo (orang suci dalam agama Katholik) bernama Valentine. Santo Valentine hidup di masa kekaisaran Roma, di bawah pipimpinan Kaisar Claudius. Nah, Kaisar Claudius ini kejem banget. Dia tak disukai rakyat Roma. Kaisar Claudius membuat peraturan, setiap pemuda Roma, baik yang sudah menikan maupun yang belum, wajib jadi prajurit yang siap berlaga di medan perang. Dia juga melarang pemuda menikah pada usia muda. Tentu saja keputusan sadis ini tak disetujui rakyat Roma, khususnya pemuda. Mereka menolak mengisi formulir yang sudah disediakan Kaisar.

Sebagai seorang santo di gereja, Santo Valentine bertugas menikahkan pasangan muda-mudi. Kebijaksanaan Kaisar Claudius membuat Santo Valentine gelisah. Namun dia tetep teguh menjalankan tugasnya. Dia menikahkah pasangan muda-mudi secara diam-diam. Sayangnya, tugas suci Sang Santo ini diketahui kaisar. Suatu malam Santo Valentine diciduk oleh prajurit kaisar saat menikahkan pasangan muda-mudi. Santo Valentine pun dipenjarakan.

Di penjara itu Santo Valentine berteman dengan Pak Asterius. Bapak ini punya anak gadis bernama Julia yang mengalami kebutaan sejak lahir. Julia sering menjenguk bapaknya di penjara. Pak Asterius lalu minta anak gadisnya itu untuk sering-sering mengunjungi Santo Valentine. Sang Gadis pun suka mengirimkan bunga kepada Sang Santo sebagai tanda persahabatan. Suatu hari tanggal 14 Februari 269 Santo Valentine akan menjalani hukuman mati. Namun sebelum eksekusi dijalankan, Santo Valentine menitipkan secarik surat kepada Asterius buat anak gadisnya. Surat itu berrisi rasa terimakasih yang dalam karena persahabatan mereka. Di suratnya, Santo Valentine menuliskan kata-kata “Cinta Dari Valentine-mu”. Santo Valentine kemudian dimakamkan di Gereja Praksedes Roma. Keesokan harinya , Julia menerima surat dari Santo Valentine. Sungguh ajab, saat membuka surat itu, Julia menjadi bisa melihat huruf. Ini mukjizat! Julia sembuh dari kebutaannya. .Sejak itu tanggal 14 Februari dirayakan untuk memperingati kematian Santo Valentine. Padahal tanggal 15 Februari sudah menjadi tradisi rakyat Roma mengadakan festival menyembah dewa yang dinamakan Festival Lupercalia. Festival Lupercalia adalah perayaan pemujaan terhadap Dewi Juno, yang adalah Dewi Kesuburan. Dalam festival itu setiap gadis menuliskan namanya pada secarik kertas, lalu menggulung kertas itu dan dimasukkan dalam botol. Setelah itu para cowok mengambil gulungan kertas dalam botol, dan nama gadis yang ada dalam kertas itu menjadi pasangannya sepanjang Festival Lupercalia berlagsung. Mereka yang saling cinta bisa melanjutkan ke jenjang pernikahan. Tahun 270 gereja Katholik Roma ingin mengubah kebiasaan memuja dewa menjadi menyembah Tuhan. Mereka kemudian menggantikan nama dewa-dewa menjadi nama pastur-pastur. Pemujaan para dewa pun lambat laun diganti dengan misa kudus. Tak ada lagi Festival Lupercalia. Lalu pada tahun 496, Paus Gelasius I menyatakan tanggal 14 Februari sebagai Hari Valentine. Sampai abad di abad pertengahan Santo Valentine adalah salah satu orang kudus yang paling populer di Inggris dan Perancis. Kalimat “Cinta Dari Valentinmu” pun ramai digunakan. Valentine’s Day

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More